Bincang asik pertanian Indonesia

By Al


nusakini.com - Bogor - Guna mendukung Pemerintahan Presiden Jokowi, Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki visi terwujudnya kedaulatan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani. 

Dalam mewujudkan visi tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPPSDMP) Kementan ikut bertanggung jawab, terutama dalam upaya pengembangan sumberdaya manusia (SDM) pertanian dan penyuluhan pertanian untuk tercapainya SDM pertanian yang profesional, mandiri serta berdaya saing. 

Hal ini dikatakan Kepala Balai Basar Pelatihan Peternakan dan Kesehatan Hewan (BBPKH) Wisnu dalam acara “Bincang Asik Pertanian Indonesia (Bakpia) yang digelar di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor Jawa Barat, Selasa (12/3/2019)

Menurut Wisnu, hingga saat ini BPPSDMP telah membuktikan pencapaian kinerjanya selama 4 tahun pemerintahan Jokowi-JK dalam wujud 3 pilar yakni pendidikan, pelatihan dan penyuluhan.

“Pada pilar pendidikan, keberhasilan telah dicapai diantarnya dengan terbentuknya 1013 kelompok penumbuhan wirausahawan muda pertanian serta meningkatnya minat generasi muda terhadap bidang pertanian yang dibuktikan meningkatnya jumlah pendaftaran.

Berbeda dari STPP, Polbangtan memiliki metode pembelajaran penerapan teaching factory yaitu 30% teori dan 70% praktek yang berorientasi menciptakan wirausahawan muda di bidang pertanian”, ujarnya.

Dalam rangka pengawalan program prioritas di kawasan perbatasan, sampai tahun 2018, sebanyak 5608 mahasiswa Polbangtan telah melakukan pengawalan dan pedampingan petani di wilayah perbatasan khususnya di provinsi Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur dan Papua.

“Pada pilar pelatihan keberhasilan yang telah dicapai dengan adanya peningkatan SDM pertanian yang dilatih sampai tahun 2018 sebanyak 111.702 orang aparatur dan non aparatur yang ditingkatkan kompetensisnya.

sekolah pelatihan yang digunakan yaitu on job traning yaitu berlatih, sekolah dan magang, pola pelatihan ini memndekatkan kepada sasarannya yaitu petani agar cepat mengadopsi teknologi baru”, jelasnya. 

Wisnu menambahkan, selain itu tenaga sertifikasi juga meningkat tajam dari sebelumnya hanya 2380 orang dalam 4 tahun terakhir kini menjadi 8095 orang. 

“Hal ini membuktikan kementan serius dalam menyiapkan SDM yang profesional mandiri dan berdaya saing untuk menghadapi pasar global atau milenial”, tegas Wisnu.

Wisnu melanjutkan, pada pilar penyuluhan, pencapaian diantaranya sampai pada tahun 2018 diperkuatnya fungsi 700 balai penyuluhan pertanian atau BPP di tingkat perdesaan telah dibentuk 15.192 unit pos penyuluhan desa.

“Untuk memenuhi kebutuhan 1 desa 1 penyuluh BPPSDMP berperan dalam penumbuhkembangan penyuluh PNS, penyuluh tenaga harian lepas, tenaga bantu penyuluh pertanian dan penyuluh swadaya”, katanya.

BPPSDMP, kata Wisnu, juga kerjasama dengan dalam dan luar negeri dalam rangka meningkatkan kompetensi dan profesionalisme SDM pertanian.

“Elemen yang bergerak dalam penyiapan SDM pertanian harus bahu membahu bergerak bersama dengan visi dan misi yang sama dalam mewujudkan pertanian mandiri profesional berdaya saing”, pungkasnya. (pr/pp/al)